Apakah Guru Online itu sama dengan Guru Ngeblog ??

Menjadi Guru Online ? Mau ?? Income Unlimited
Anda ingin menjadi guru secara online ? , waktunya menjadi seorang guru dengan cara sederhana (memberikan jawaban atas pertanyaan - pertanyaan anak sekolahan). Caranya sangat mudah, cukup menjawab pertanyaan yang kami berikan dan memasukkannya di forum yang disediakan.
Hasil gambar untuk Apakah Guru Online itu sama dengan Guru Ngeblog ??
Tahapan :
Jawab pertanyaan yang kami berikan
Buat di thread yang telah disediakan.

Jawaban tidak boleh copy paste dari yang lain (harus original walau 1 kalimat saja) * Dengan bahasa sendiri
Terima pembayarannya per bulan

Meluncurkan program pengembangan profesional Guru cekgurizal secara jarak jauh untuk pertama kalinya. Program pengembangan jarak jauh ini dilakukan secara full online menggunakan Kelase sebagai platform pembelajaran online dan layanan internet lainnya. Program pelatihan yang diujicobakan untuk pertama kalinya bertema “Mobile Learning dengan Kelase” yang melatihkan penggunaan Kelase dan integrasinya dalam pembelajaran. Diluar dugaan, program pelatihan guru online gratis dan bersertifikat 35 jam ini diminati oleh 50 orang lebih Guru dari seluruh Indonesia.

Sedangkan salah satu hal yang dapat dilakukan oleh bapak /ibu guru ngeblog adalah dengan memanfaatkan media blog untuk bisa menjadi seorang guru blogger. Terdapat alasan yang akan saya kemukakan, kenapa bapak/ibu guru harus menjadi seorang guru blogger, berikut ulasannya

Guru Ngeblog Menciptakan Konten Positif di Dunia Maya

Dengan menjadi seorang guru blogger, maka bapak ibu guru turut berpartisipasi dalam menciptakan konten positif yang beredar di dunia maya. Sudah menjadi rahasia umum, saat ini kondisi dunia maya sangat mengkhawatirkan keberadaanya, banyak konten negatif beredar dan siap memangsa para anak didik kita.
baca juga : 10 Manfaat Blog bagi Guru Pembelajar

Sebagai bukti, coba bapak ibu ketikkan kata kunci Anak SMA di mesin pencari (google). Awalnya, saya hanya berniat untuk melihat hal postif apa yang ditunjukkan oleh anak-anak SMA kita, namun sayangnya bukan prestasi ( hal positif yang ditampilkan) tetapi malah sebaliknya. Begitu juga apabila kita mengetikkan kata kunci anak SMP dan anak SD, maka hal yang sama juga akan terjadi.

Komentar